Senin, 26 Maret 2012

Mendeteksi Infeksi Organ Intim Wanita


Wanita harus mulai belajar mengenali ketidaknormalan kondisi area intim.



Senin, 26 Maret 2012, 16:33 WIB
VIVAnews - Infeksi vagina seringkali tak terdeteksi sehingga tak mendapat perawatan dengan baik. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan masalah lebih serius yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Dr Indu Bala Khatri, obstetrics dan ginekolog dari Moolchand Women's Hospital, India, mengatakan bahwa wanita harus mulai belajar mengenali ketidaknormalan kondisi area intim.

Keputihan misalnya. Keluarnya cairan berwarna putih dari vagina ini cukup normal bagi wanita subur. Namun, harus paham karakteristiknya. "Keluarnya cairan abnormal, berbau busuk, atau bernoda darah menunjukkan infeksi yang mungkin memerlukan perhatian medis segera."

Gejala umum infeksi vagina biasanya ditandai dengan munculnya keputihan yang disertai rasa gatal, bengkak, benjolan, lepuh, luka bintik-bintik atau kondisi kemerahan di sekitar bagian luar vagina. Tak jarang disertai aroma busuk, rasa sakit saat berhubungan seksual, dan nyeri di perut bagian bawah.

Infeksi Bakteri

Bacterial vaginosis merupakan salah satu infeksi vagina yang paling jamak. Gejalanya, keputihan dengan bau busuk, warna kekuningan atau kehijauan, serta memicu rasa gatal, sakit, atau panas di area organ intim.

Penyebabnya, ketidakseimbangan pH atau tingkat keasaman vagina sehingga memicu pertumbuhan bakteri jahat berlebih. Kondisi yang juga dikenal sebagai vaginal bactereosis dan bacterial vaginitis, ini potensial mengembangkan infeksi kandung kemih dan infeksi kulit di sekitar vulva.

Jika tidak ditangani segera, infeksi dapat berdampak serius, seperti meningkatkan risiko keguguran, memicu persalinan prematur, cervicitis pada lubang rahim, dan mengakibatkan penyakit radang panggul.

Infeksi Jamur

Ini juga cukup jamak menimpa kaum wanita. Di dalam vagina memang tumbuh jamur dalam jumlah sedikit, namun akan menjadi masalah jika pertumbuhannya melebihi batas. Meski tak disertai keputihan, kondisi ini seringkali memunculkan gejala seperti, rasa gatal, terbakar, dan iritasi di area vagina. Muncul juga rasa nyeri saat buang air kecil atau selama berhubungan seksual.

Di pasaran, ada sejumlah obat yang diracik untuk mengatasi infeksi jamur. Mulai dari bentuk krim, hingga tablet. Tapi sebaiknya, konsultasikan obat yang tepat dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.

Herpes Simplex Virus

Merupakan infeksi vagina yang membutuhkan waktu 5-7 hari bagi virus untuk tumbuh sebelum memunculkan gejala seperti rasa nyeri di organ intim, tidak enak badan, pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dan demam.

Jika mengalaminya, segera konsultasi ke dokter mengingat karakternya yang dapat menular dan memicu kambuh. Butuh sekitar 2-3 minggu untuk menyembuhkannya.

Demi menghindari semua infeksi tersebut, mulailah dengan gaya hidup sehat. Makan makanan sehat dan bergizi, minum banyak buah-buahan dan cairan, olahraga 20-25 menit sehari, menjaga kondisi vagina selalu bersih dan kering, menghindari memakai celana jins ketat dan gunakan pakaian dalam katun. (umi)

link: http://kosmo.vivanews.com/news/read/299349-mendeteksi-infeksi-organ-intim-wanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar