Rabu, 28 Maret 2012

Pengemis Potong Kakinya dengan Gergaji Demi Tunjangan Pengangguran

Wina, Seorang pengemis di Austria nyaris tewas setelah memotong kakinya sendiri dengan gergaji mesin. Hal ini dia lakukan agar dirinya tidak disuruh bekerja dan bisa terus mendapatkan tunjangan pengangguran.

Pria bernama Hans Url yang berasal dari Mitterlabill, Austria bagian selatan ini telah menjadi penggangguran dalam waktu yang lama dan mendapat tunjangan pengangguran dari negara.

Namun pria berumur 56 tahun itu mulai khawatir ketika diberitahu bahwa tunjangannya akan dihentikan, jika dia tetap tidak mau menerima pekerjaan yang ditawarkan staf badan pusat kerja setempat. Selama ini, Hans selalu beralasan dirinya menderita penyakit dan berdalih tidak menyukai pekerjaan yang ditawarkan kepadanya.

Badan pusat kerja kemudian melihat bahwa dari kondisi fisiknya, Hans masih mampu bekerja. Hans yang malas bekerja ini pun mengambil tindakan nekat. Hans memotong sebelah kakinya dengan gergaji mesin bundar. Kemudian dia memasukkan potongan kakinya tersebut ke dalam oven dan membakarnya agar dokter nantinya tidak bisa memasang kembali potongan kakinya.

"Perencanaannya sangat teliti. Dia menunggu hingga istri dan putra tertuanya pergi keluar rumah dan dia sendirian di rumah. Dia kemudian menyalakan gergaji mesinnya dan kemudian memotong kaki kirinya tepat di atas tumit -- dia melemparkannya (potongan kaki) ke dalam api sehingga tidak mungkin disambungkan lagi sebelum dia menelepon layanan darurat," ujar juru bicara kepolisian setempat, Franz Fasching.

"Dia kemudian pergi ke garasi dan di situlah dia menelepon layanan darurat dan menunggu mereka datang," imbuhnya seperti dilansir oleh Daily Mail, Rabu (28/3/2012).

Menurut polisi tersebut, Hans nyaris tewas karena kehabisan darah. Petugas berhasil menemukan potongan kakinya di dalam oven, namun dalam kondisi hangus terbakar. Hans dilarikan ke rumah sakit di wilayah Graz dengan helikopter. Untungnya, kondisi Hans dilaporkan stabil pasca menjalani operasi untuk menutup lukanya.

"Potongan kakinya hangus terbakar dan sulit untuk disambung kembali. Yang bisa kami lakukan hanyalah menutup lukanya. Dia kehilangan banyak darah -- dia bahkan nyaris tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Dia sengaja dibuat koma," tutur juru bicara rumah sakit.

Menanggapi insiden yang dialami Hans ini, pusat kerja setempat justru memberikan pernyataan yang mungkin akan mengecewakan Hans. Menurut mereka, kondisi cacat tubuh bukanlah alasan untuk tidak bekerja.

"Dengan kondisi tanpa kaki bukan berarti dia tidak mampu bekerja. Dia akan mendapat penilaian segera setelah keluar dari rumah sakit dan kita akan mencari pekerjaan apa yang bisa kami tawarkan kepadanya," tandas juru bicara pusat kerja Felbach AMS, Hermann Gossinger.

(nvc/ita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar