Pecandu Rokok (ilustrasi) |
Rokok
sering kali dijadikan tujuan dari pelarian, sebagai tolak ukur
kekerenan, menghangatkan kala kedinginan, atau sekedar “teman” dalam
kesendirian. Beribu-ribu alasan orang
untuk merokok, tetapi hanya ada satu jawaban kenapa orang membeli
“lintingan” daun tembakau untuk dibakar dan dihirup............KECANDUAN.
Dan zat yang sangat sukses membuat anda kecanduan itu bernama Nikotin.
Berasal dari kata Nicotiana tabacum, yang merupakan nama latin
tembakau. Pertama kali ditemukan pada tahun 1828 oleh ilmuan Jerman,
Posselt dan Reimann, yang menganggap senyawa ini sebagai suatu racun
yang kemudian mendapat penghargaan sebagai senyawa adiktif, atau senyawa
yang dapat menyebabkan candu. Silahkan pembaca situslakalaka
perhatikan bagaimana seseorang yang mulai merokok dipastikan akan
sangat susah untuk berhenti.
Lihat
saja selain pada rokok, nikotin masih memiliki beberapa prestasi
mengagumkan yang sudah teruji. Pada tahun 2010, sekelompok peneliti
menyatakan bahwa nikotin pada rokok dapat diaplikasikan sebagai
pestisida alami. Kemampuan “membunuh”nya telah diuji coba ke berbagai
organisme seperti bakteri, cendawan, dan serangga dan memberikan hasil
yang bagus.
Nikotin juga bukan merupakan satu-satunya senyawa yang terkandung di dalam rokok. Ada Benzene dan formaldehid yang merupakan senyawa karsinogen yang berbahaya, arsen yang sering digunakan sebagai racun tikus, dan karbon monoksida, yang merupakan komponen utama pada asap rokok dan asap kendaraan, merupakan beberapa senyawa yang terdapat pada rokok.
Walhasil,
sebenarnya rasa tidak nyaman, pusing atau stress yang dirasakan
perokok sejati adalah efek kecanduan. Tepatnya 8 Detik setelah hisapan
pertama, perokok mendapatkan rasa rileks fatamorgana yang sebetulnya
adalah pemenuhan tuntutan nikotin pada syaraf otaknya. Itulah hebatnya
Nikotin, ia hanya memerlukan 8 detik untuk mencapai peredaran darah di
otak.
- Nikotin
dalam otak akan menstimulasi berbagai senyawa kimia neotransmiter dan
hormon yang bertanggung jawab terhadap semua efek “penenang” bagi
perokok.
- Acetylcholine dan norephineprine bertanggung jawab atas kepekaan dan peningkatan konsentrasi,
- beta-endorphine bertanggung jawab untuk perasaan tenang dan rileks, dan
- dopamine yang bertanggung jawab untuk perasaan senang dan gembira.
Senyawa ini akan terus-menerus dihasilkan oleh "penderita rokok" selama terdapat nikotin di dalam peredaran darah otaknya.
Adanya Zat adiktif pada rokok “memaksa” anda untuk mengonsumsinya secara terus-menerus.
Zat inilah yang membuat perokok pemula menginginkan rokok yang kedua.
Pada awalnya keinginan tersebut sangat kecil dan mudah sekali diabaikan
tetapi memang disitulah letak Kekalahan Perokok Sejati.
Setelah
itu keinginan untuk merokok yang ketiga menjadi semakin besar seiring
bertambah besarnya toleransi nikotin dalam otak. begitulah seterusnya,
hingga sadar ataupun tidak, anda sebetulnya telah tertipu oleh benda
kurus yang berukuran tidak lebih besar dari jari anda.
Kekalahan
anda makin telak manakala Media massa turut mengaburkan pesan bahaya
merokok dengan menampilkan iklan, film, atau media lain yang menunjukkan
kalau merokok itu keren, bagian dari gaya, bahkan menyiratkan pesan
bahwa merokok itu baik bagi kesehatan. Prestasi anda betul betul
bertekuk lutut dibawah benda bergelar Tuhan Sembilan Senti itu. Anda
bahkan tak berdaya untuk melawannya.
Tetapi
tidak semua orang awalnya merokok karena kebodohannya sendiri,
terpengaruh bujukan teman atau tertipu iklan rokok. Pak Nasir, warga
desa tetangga mulai merokok sejak kelas satu SD karena sering diminta
ayahnya menyalakan rokok. Sang
ayah yg kebetulan tidak punya korek api atau malas pergi ke dapur lalu
menyuruhnya menyalakan rokok. Akibatnya tanpa disadari sedikit demi
sedikit otaknya diambil alih oleh Nikotin, Jadilah ia perokok
Demikian
hebatnya rokok hingga membuat anda tak berdaya maka kamipun sepakat
untuk memberi anda Selamat........Bisa jadi anda termasuk golongan yang
ditangguhkan untuk melihat kedahsyatan hari kiamat karena kebiasaan
anda lebih memilih rokok daripada makanan.
Kesimpulannya:
Anda sebenarnya tidak akan pernah menjadi Penderita Rokok bila anda tidak pernah memulainya. Percayalah...........
Segera hindarkan generasi terbaik anda dari rokok bahkan untuk sekedar mendengar namanya saja atau melihat asapnya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar