Sabtu, 24 Maret 2012

Yulio Muslim da Costa: Mantan Asisten Pastor yang Jadi Hafiz 30 Juz Alquran (2)

 Selasa, 14 Pebruari 2012 17:42 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,  Sebelum Yulio mengucapkan dua kalimah syahadat, jumlah pemeluk Islam di kampung halamannya masih bisa dihitung jari. Ia mengaku pernah menyaksikan, perayaan Idul Fitri di kampungnya hanya diikuti tak lebih dari 20 orang.  Berjudi, berdansa, meminum sopi (minuman keras), dan memakan daging babi merupakan kebiasaan non-Muslim di kampung halamannya.

Yulio akhirnya hijrah dari tanah kelahiran dan agama yang dulu dianutnya. Ia bersama Ustaz Zakaria berangkat ke kota Dili, ibu kota Timor Leste sekarang. Sebelumnya, mereka sempat singgah di kota Bau Kau. Di kota itulah, Yulio masuk Islam dan mengucap dua kalimah syahadat di depan Ustaz Zakaria.

Peristiwa penting bagi kehidupan Yulio itu terjadi pada 28 Juni 1993, beberapa saat sebelum waktu Maghrib tiba.  Sejak itu, ia hanya ingin dipanggil dengan nama Muslim, karena namanya  telah berubah dari Yulio da Costa Freitas menjadi Yulio Muslim da Costa.

Setelah menjadi Muslim, ia sempat bertanya kepada sang paman apa yang harus dilakukan  di awal keislamannya? Sang paman pun hanya berujar singkat agar Muslim tak terbebani, ‘’Ikuti saja apa pun yang imam lakukan dalam shalat.’’

Sejak saat itu, Muslim selalu mengikuti setiap gerakan yang dilakukan imam, bahkan di saat shalat dan imam selesai dan sang imam berzikir sambil menggerak-gerakkan bibirnya. ‘’Padahal, saat itu saya tak tahu apa yang diikuti itu. Terkadang kalau mengingat kenangan itu, saya selalu menertawakan diri sendiri,’’ tuturnya sembari tersenyum.

Sebelum berangkat ke Pulau Jawa,  hampir dua pekan lamanya ia tinggal di Kota Dilli. Muslim mengaku sempat gelisah karena temen-temennya dari Kabupaten Moro mulai berdatangan. Belum ada satupun yang tahu di antara mereka, kalau dirinya telah pindah keyakinan.

Untuk menutupinya, ia berusaha bersikap biasa terhadap mereka. Bahkan karena ajakan temen-temennya, ia sempat tergoda kembali untuk melakukan judi. Satu hari sebelum keberangkatan ke Pulau Jawa pun, ia masih sempat bermain judi di Pasar Bekora, sampai sedikit bekal dari keluarganya pun habis.  Akhirnya Muslim pun berbohong, dan mengaku kecopetan.
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Damanhuri Zuhri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar