Kamis, 29 Maret 2012

Rasulullah Saw Pingsan Mendengar Keterangan Jibril tentang Pintu Neraka Ke-7

Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik r.a. berkata, "Jibril datang kepada Rasulullah saw. pada waktu yang tidak seperti biasanya. Ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya. Oleh karena itu, Rasulullah saw. bertanya.

Rasulullah saw.: “Mengapa aku melihat kau berubah muka?”
Jibril: “Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka. Tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu benar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya.”


Rasulullah saw.: “Ya, Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam!”
Jibril: “Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, dinyalakan tempat tersebut selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Alquran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.”

Rasulullah saw.: “Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?”
Jibril: “Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.”

Rasulullah saw.: “Siapakah penduduk masing-masing pintu?”
Jibril: “Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafik dan orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir’aun, namanya Al-Hawiyah. Pintu kedua adalah tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim. Pintu ketiga adalah tempat orang shobi’in bernama Saqar. Pintu keempat adalah tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha. Pintu kelima adalah tempat orang Yahudi bernama Huthomah. Pintu keenam adalah tempat orang nashara bernama Sa’eir.” Kemudian Jibril diam, segan pada Rasulullah saw. sehingga beliau bertanya

Rasulullah saw.: “Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ketujuh?”
Jibril: “Di dalamnya adalah orang-orang yang berdosa besar dari umatmu yang sampai mati belum sempat bertaubat.”

Rasulullah saw. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu sehingga Jibril meletakkan kepala Rasulullah saw. di pangkuannya hingga sadar kembali. setelah sadar Rasulullah saw. berkata.

Rasulullah saw.: “Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umatku yang akan masuk ke dalam neraka?”
Jibril: “Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu.”

Kemudian Rasulullah saw. menangis. Jibril pun juga ikut menangis, kemudian Rasulullah saw. masuk ke dalam rumah dan tidak keluar, kecuali untuk salat. Setelah selesai, Rasulullah saw. kembali dan tidak berbicara dengan orang. Setiap salat Rasulullah saw. selalu menangis dan minta kepada Allah untuk kebaikan umat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar