Senin, 09 April 2012

Kritik Israel, Sastrawan Jerman Dilarang ke Israel

YERUSALEM - Kritikan tajam yang dilontarkan Guenter Grass kepada Israel dalam prosanya berjudul "What Must Be Said" membuat Peraih Nobel Sastra asal Jerman itu dikenakan persona non grata atau dilarang masuk ke Negara Yahudi itu.

Pernyataan itu dikeluarkan otoritas Israel pada Minggu 8 Maret kemarin. Grass melalui tulisannya dinilai telah membuat hubungan kedua negara masuk ke dalam tahap yang berbahaya, bahkan jauh lebih berbahaya dari Iran.

"Jika Grass ingin menyebarkan karya-karya yang tidak masuk akal dan penuh dengan omong kosong, Saya menyarankan dia untuk melakukannya dari Iran, dimana ia akan mendapatkan banyak dukungan," ujar Menteri Dalam Negeri Iran Eli Yishai seperti dikutip Associated Press Senin, (9/4/2012).

Grass yang sempat hidup pada masa Nazi itu sebelumnya diketahui mengkritik Israel atas program nuklirnya yang ia disebut sebagai kemunafikan Barat.

Pria berusia 84 tahun itu juga menyinggung sikap bermusuhan Israel dengan Iran yang dinilainya dapat menjadi ancaman bagi perdamaian dunia yang sudah rapuh.

Pernyataan Grass dalam tulisannya itu pun dianggap turut menyinggung beberapa isu paling sensitif bagi Israel yakni tragedi Holocaust, program nuklir Iran dan program nuklir Israel sendiri yang disinyalir telah menghasilkan bom atom.(rhs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar