Kamis, 05 April 2012

Amirah Ibrahim: Islamlah Agama yang Selama ini Ku Cari (Bag 2)

Amirah Ibrahim
REPUBLIKA.CO.ID, Kepada surat kabar Australia, Amirah mengkisahkan pengalamannya dalam menemukan hidayah. Sebelum memeluk Islam, Amirah tergolong umat Kristiani yang taat. Dia tidak pernah meninggalkan acara keagamaan yang diselenggarakan oleh Gereja Anglikan  di sekitar tempat tinggalnya. Ia adalah jemaat yang rajin.

‘’Saya selalu percaya bahwa Tuhan itu ada, tetapi tidak pernah yakin mana iman agama yang tepat untuk saya,’’ ujar Amirah. Terdorong oleh keinginan kuat untuk mencari keyakinan yang dirasakan sesuai dengan hatinya, Amirah pun memutuskan untuk mempelajari kitab suci umat Islam, Alquran.

Keinginan untuk mempelajari Alquran ini juga dikarenakan pacarnya pada waktu itu mengikuti ajaran Druze, sebuah keyakinan agama yang banyak dianut oleh sejumlah kalangan di beberapa negara di Timur Tengah. Para pengikut ajaran ini kebanyakan tinggal di Lebanon, meskipun ada pula komunitas mereka dalam jumlah yang kecil di Israel, Suriah, dan Yordania.

Menurut laman Wikipedia, kelompok itu muncul dari Islam dan mendapat pengaruh dari agama-agama dan filsafat-filsafat lain, termasuk filsafat Yunani. Kaum Druze menganggap dirinya sebagai sebuah sekte di dalam Islam, meskipun mereka tidak dianggap Muslim oleh kebanyakan Muslim di wilayah tersebut.

‘’Seperti halnya pemeluk Islam, kaum Druze ini juga menggunakan Alquran sebagai sumber ajaran mereka. Bahkan mereka juga berbicara dalam bahasa Arab,’’ papar Amirah berkisah. Di tengah perjalanan membina hubungan, Amirah dan sang pacar memutuskan untuk berpisah.

Namun berakhirnya hubungan asmara tersebut tidak membuat keinginan perempuan kelahiran 27 tahun silam itu untuk mempelajari Alquran dan Islam surut. Berkat bantuan dari salah seorang kenalan Muslimnya, ia kemudian dipertemukan dengan seorang guru agama Islam. Dari guru tersebut, Amirah kemudian banyak mempelajari tentang Islam.

‘’Setelah banyak berdiskusi dengan orang ini, saya merasa bahwa ini (Islam, red) adalah keimanan yang selama ini diinginkannya. Apa yang diajarkan di dalamnya rasanya benar. Saya pikir, saya tidak dapat menyangkalnya (lagi),’’ tutur Amirah.

Dengan bantuan seorang kenalannya di Asosiasi Muslim Australia (Australian New Muslims Association) cabang Lakemba, Amirah kemudian mengucapkan syahadat. Saat itu usianya masih terbilang remaja, 18 tahun. ''Setelahnya, kehidupanku menjadi lebih baik,'' ungkapnya.

Amirah yang dulu dikenal sangat pemarah dan kurang agresif ini kini mengaku memiliki tujuan hidup setelah menjadi seorang Muslimah. ''Saya ingin menjadi Muslimah yang lebih baik yang selalu menjalankan perintah Allah dan menjadi pelayan-Nya.

Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Nidia Zuraya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar