DESAKAN untuk membubarkan Densus (Detasemen Khusus) 88 semakin
menguat. Bahkan keberadaan Densus 88 dipertanyakan oleh beberapa pihak.
Mulai dari penamaan 88 hingga dari mana dana operasional Densus tersebut
berasal.
Ali
Mukhtar Ngabalin yang pernah menjadi anggota DPR mempertanyakan
keberadaan Densus 88. Menurutnya, masyarakat harus mencari tahu dan
mempertanyakan mengapa Densus 88 dibentuk.
“Institusi apa itu
Densus 88, kenapa diberi nama 88, kapan diberikan, uang dari mana
pertama dibentuk Densus 88, terus siapa yang bisa mengevaluasi dan
mengaudit Densus 88?” tanya Ngabalin kepada para wartawan yang meminta
pernyataan dari beliau terkait Densus 88.
Menurut beliau sah-sah
saja masyarakat menuntut pembubaran Densus 88 mengingat tindakan mereka
yang sangat melanggar HAM. Ngabalin juga menjelaskan bahwa masyarakat
harusnya tidak bisa hanya diam melihat perlakuan Densus 88 yang
sangat semena-mena kepada umat Islam.
“Masa sampai hati kita melihat umat diperlakukan seperti itu, sedangkan kita hanya bisa duduk diam,” ujar beliau.
Beliau
juga mempertanyakan keberadaan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan
Teroris) pimpinan Ansyad Mbaai yang menurutnya tidak jelas kerjanya
karena tidak ada laporannya kepada publik. Dengan tegas Ngabalin juga
menantang Ansyad Mbaai untuk duduk bersama membahas soal terorisme.
“Pertemukan saya dengan Ansyaad Mbaai,” tegas Ngabalin yang juga ketua
Pemuda Masjid Indonesia tersebut.
Sebelumnya gabungan 27 Ormas
Islam yang tergabung dalam Silaturrahim Ormas Lembaga Islam (SOLI) di
Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya Jakarta no. 62
Jakarta Pusat, Kamis kemarin (07/03/2013), mengeluarkan pernyataan sikap
yang menuntut adanya evaluasi terhadap kerja Densus 88 atau bila perlu
membubarkannya.(fq/islampos)
link: http://islampos.com/ali-mukhtar-ngabalin-tantang-ansyad-mbaai-bahas-soal-terorisme-47039/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar